Penerapan Hukum Komunikasi Efektif versi Bottom Up
Untuk memperbaharui dan mengembangkan kualitas bahan ajar, seringkali saya melakukan pencarian bahan di internet. Disamping lebih ’fresh’bahan-bahan yang saya dapatkan di internet biasanya lebih praktis, lebih simpel dan biasanya berbentuk tips, juga kadang lebih orisinil dan lebih Indonesia, utamanya yang ditulis para bloger (ini termasuk manfaat ngeblog karena disini kita bisa mengeluarkan potensi otak kita tanpa ’pagar-pagar’pemikiran para orang barat).
Saat saya sedang mempersiapkan bahan ajar Prajabatan Golongan III khususnya materi ”Komunikasi Yang Efektif”, saya juga banyak mengambil bahan-bahan dari internet. Hanya saja saya merasa bahan-bahan komunikasi yang saya dapatkan, baik dari internet maupun buku-buku yang saya baca, lebih banyak merupakan suara ’atasan’ atau suara bersifat ’top down’. Dengan bersifat empathy, saya menjadi maklum mengingat para penulis umumnya merupakan para pakar dengan usia yang sudah matang. Dengan kata lain yang mereka lakukan adalah mengamati, mengira-ira (atau mengingat-ingat pas jaman masih jadi bawahan), membandingkan dengan referensi asing (yang ditulis oleh pakar juga), sehingga bagi saya yang tidak pernah menjadi seorang pejabat, konsep-konsep komunikasi yang mereka tawarkan mengawang-awang, terkesan memudahkan or menyederhanakan masalah, kurang memperhatikan ’penderitaan’ staf atau menggeneralisir masalah atau istilah saya terlalu ’top down’.
Berpijak dari hal tersebut, saya coba susun instrumen guna mendapatkan pendekatan komunikasi versi ’bottom up’ atau versi staf. Instrumen saya susun dengan berpedoman pada hukum komunikasi efektif REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble) yang pernah saya ulas di tulisan terdahulu. Sebagai responden sekaligus narasumber, saya ambil dari peserta prajabatan yang kebetulan saya ajar materi "Komunikasi yang efektif. Sedangkan instrumen saya sajikan sebagai berikut :
Coba Anda renungkan dan beri jawaban ya atau tidak pada pertanyaan berikut
1. Pendekatan Sikap Respect
a. Apakah Anda merasa Atasan Menghormati Anda ?
b. Apakah Anda merasa Rekan Sekerja Mengormati Anda ?
a. Apakah Anda seringkali harus memaklumi kebijakan-kebijakan yang
diberikan Atasan Anda ?
b. Apa Anda seringkali harus memaklumi hasil pekerjaan yang salah dari Rekan Sekerja Anda ?
3. Pendekatan Sikap Audible
a. Apakah Anda merasa Atasan seringkali salah persepsi saat berkomunikasi dengan Anda ?
b. Apakah Anda merasa Rekan Sekerja seringkali salah persepsi saat
berkomunikasi dg Anda ?
4. Pendekatan Sikap Clarity
a. Apa Anda merasa Atasan selalu memberikan Informasi Yang Anda Butuhkan ?
b. Apa Anda merasa rekan sekerja selalu memberikan Informasi Yang Anda Butuhkan ?
5. Pendekatan Sikap Humble
a. Apa Atasan selalu merasa lebih tahu daripada Anda ?
b. Apa rekan sekerja selalu merasa lebih tahu dari Anda ?
Hasil secara umum dari penerapan hukum komunikasi efektif versi bottom up, akan saya sajikan setelah data terkumpul cukup banyak. Akan tetapi jika Anda sudah tidak sabar, Anda bisa melihat hasil data sementara pada masing-masing sesi prajabatan di my wordpress....
1 comment:
di blog ini sangat banyak info yang sangat bagus
lanjutkan terus gan
Post a Comment